BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tujuan Allah menciptakan manusia
adalah untuk mengabdikan diri kepada-Nya, Allah menyatakan dalam beberapa firmannya bahwa manusia
dikirim ke bumi ini dengan tujuan untuk menjadi khalifah-Nya, untuk mengemban amanat-Nya,
dan untuk memenuhi janji dengan-Nya. Maka haruslah ada aturan untuk mengabdikan
diri. Tanpa aturan mustahil pengabdian diri dapat dilaksanakan. Dalam aturan
ini haruslah datangnya dari Allah sendiri. Sebab manusia mustahil manusia tidak
akan dapat membuat aturan tersebut yang sesuai dengan keinginan Allah. Karena
manusia tidaklah mungkin dapat mengetahui apa yang diinginkan Allah. Jangankan
keinginan Allah, keinginan manusia yang lain saja tidak dapat diketahui oleh
manusia. Karena itulah Allah yang Maha Tahu mengirimkan aturan kepada manusia
dalam bentuk kitab suci dengan perantara rasul-Nya. Oleh karenanya, manusia
harus beriman kepada kitab suci dan juga kepada Rasul Allah. Maka dalam makalah
ini akan mencoba menyajikan dan menjelaskan beberapa hal yang berkaitan tentang
Iman kepada kitab yang merupakan Rukun Iman yang ketiga dan juga tentang Iman
kepada Rasul yang merupakan rukun Iman yang ke-empat.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas,
maka rumusan masalahnya yaitu :
1.
Apa
pengertian Iman kepada Kitab dan Rasul Allah?
2.
Bagaimana
Iman kepada Kitab dan Rasul Allah?
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini
diantaranya :
1.
Mengetahui
pengertian Iman kepada Kitab dan Rasul-rasul Allah
2.
Dapat
memahami tentang Iman kepada Kitab dan Rasul-rasul Allah
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Iman kepada Kitab dan Rasul Allah
SWT
Menurut bahasa Iman adalah percaya dan
membenarkan. Sedangkan menurut istilah iman adalah kepercayaan yang diyakini
kebenarannya dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan amal
perbuatan. Iman dan akidah bukan hanya sekedar percaya dalam hati kepada rukun
iman, tetapi mesti diwujudkan dalam bentuk amalan dan perbuatan bagi setiap
umat Islam.
Menurut bahasa kata kitab memiliki
dua pengertian, yaitu perintah dan tulisan. Sehingga kitab dapat diartikan
sebagai kumpulan wahyu Allah yang diturunkan kepada para Nabi dan Rasul yang
berisi pedoman hidup bagi umat-Nya serta telah dibukukan seperti yang kita
kenal di zaman kita sekarang ini. Kemudian iman kepada kitab-kitab Allah ialah
kita diwajibkan meyakini serta percaya dalam hati bahwa Allah telah menurunkan
kitab-kitab-Nya kepada rasul-rasul-Nya untuk disampaikan kepada umat-umat-Nya
yang dijadikan sebagai pedoman hidup, yang isinya berupa suruhan, larangan
serta beberapa hukum yang menjadi petunjuk bagi umat manusia. Hukum beriman
kepada kitab Allah adalah wajib.
Nabi dalam bahasa Arab berasal dari
kata “naba.” Dinamakan nabi karena mereka adalah orang yang menceritakan suatu
berita dan mereka adalah orang yang diberitahu beritanya ( lewat wahyu). Adapun
kata rasul secara bahasa berasal dari kata “irsal” yang bermakna membimbing
atau memberi arahan. Definisi secara syar’i yang masyhur, nabi adalah orang
yang mendapatkan wahyu, namun tidak diperintahkan untuk menyampaikan, sedangkan
rasul adalah orang yang mendapatkan wahyu dalam syariat dan diperintahkan untuk
menyampaikannya. Iman kepada rasul-rasul allah ialah mempercayai bahwa Allah
telah memilih diantara manusia, beberapa orang rasul-Nya untuk menyampaikan
syariat kepada hamba-hamba-Nya dan pengangkatan itu dilakukan dengan wahyu.
Rasul-rasul seluruhnya terdiri dari laki-laki, Allah tidak pernah mengangkat
seorang wanita, baik menjadi Nabi ataupun Rasul. Diantara rasul ada yang diberi
tugas hanya untuk bangsa tertentu saja dan ada yang untuk seluruh
baangsa-bangsa, sehingga tidak ada satu golonganpun umat yang lalu, yang tidak dikaruniai utusan
allah.
2.2 Iman kepada Kitab dan Rasul Allah SWT
2.2.1 Pengertian kitab-kitab Allah SWT,
Rukun iman yang ketiga adalah iman
kepada kitab Allah SWT. Arti kata kitab adalah tulisan atau yang
ditulis, berasal dari kata “kataba” yang berarti menulis. Dalam
bahasa Indonesia kitab diartikan buku. Adapun yang dimaksud kitab
di sini adalah kitab suci.
Ada dua jenis kitab suci:
a)
Kitab
suci samawi, yakni kitab suci yang bersumber dari wahyu Allah SWT. dan biasa
disebut Kitabullah (Kitab Allah SWT.). Ada yang berwujud Kitab dan
ada yang berwujud Shahifah atauShuhuf.
b)
Kitab
suci ardhi, yakni kitab suci yang tidak bersumber dari wahyu Allah SWT.
melainkan bersumber dari hasil perenungan dan budi daya
akal manusia sendiri.
Adapun pengertian Kitabullah adalah
kalam atau firman Allah SWT. yang diwahyukan melalui malaikat Jibril
kepada Nabi dan Rasul-Nya yang mengandung perintah dan larangan sebagai pedoman
hidup bagi ummat manusia dan jumlah kitabullah ada 144 kitab,dan
yang wajib diimani ada 4.
2.2.1.1 Kitab-kitab yang wajib diimani
Kitab-kitab yang wajib diimani ada
empat(4) yaitu :
a.
Kitab
Zabur , diturunkan pada Nabi Daud.
b.
Kitab
Taurat , diturunkan kepada Nabi Musa.
c.
Kitab
Injil ,diturunkan kepada Nabi Isa.
d.
Kitab
Al-Qur’an ,diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.
2.2.1.2 Pengertian iman kepada kitab-kitab Allah,
Yang dimaksud dengan iman kepada
kitab-kitab Allah SWT. Yaitu meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT
telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada para Nabi dan Rasul
yang berisi wahyu Allah SWT berupa perintah dan
larangan untuk disampaikan kepada umat manusia agar digunakan
sebagai pedoman hidup di dunia.
2.2.1.3 Dalil Naqli Dan Aqli
Terkait Dengan Iman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT
1)
Dalil Naqli
وَٱلَّذِينَ يُؤۡمِنُونَ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيۡكَ وَمَآ أُنزِلَ مِن
قَبۡلِكَ وَبِٱلۡأٓخِرَةِ هُمۡ يُوقِنُونَ
Artinya:
“Dan
mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur’an) yang telah diturunkan kepadamu dan
Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya
(kehidupan) akhirat”. (QS. Al-Baqarah:4).
Artinya:
“ Beritahukan
aku tentang Iman “. Lalu beliau bersabda: “ Engkau beriman kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan
engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk “, (HR.
Muslim). (dikutip dari himpunan hadits Arba’in karya Imam An-Nawawi)
2)
Dalil Aqli
Allah
SWT Maha ‘Alimun= Tahu bahwa manusia adalah makhluk yang dha’if=
lemah. Sedangkan Allah SWT adalah Tuhan yang Maha Rahman =
Pengasih dan Maha Rahim= Penyayang. Atas hal itulah Allah SWT
berkehendak memberikan bimbingan kepada manusia agar tetap
menjadi makhluk paling mulia di sisi-Nya dengan memberikan pedoman berupa
kitab suci lengkap dengan uswah hasanah (contoh tauladan) yang berupa seorang
Nabi dan Rasul.
2.2.1.4 Nama-Nama Kitab Allah SWT
- Kitab
Taurat
Ada yang menyebutnya Thoret atau Thora.
Diturunkan kepada Nabi Musa AS (=Moses) abad
ke 15 SM untuk Bani Israil dan
berbahasa Ibrani.
“Dan (ingatlah) ketika kami berikan
kepada Musa Al-Kitab (Taurat) dan keterangan yang membedakan antara yang benar
dan yang salah, agar kamu mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah: 53).
“Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu
dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan
menurunkan Taurat dan Injil,” (QS. Ali Imran : 3).
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab
Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan
Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah
diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka,
disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi
saksi terhadapnya.Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah
kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit.
Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka
mereka itu adalah orang-orang yang kafir.” (QS. Al Maidah : 44).
“Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi
Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya,
yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang
didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan
kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta
pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al Maidah : 46)
“Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al
Kitab, Hikmah, Taurat dan Injil.” (QS. Ali Imran : 48).
Kandungan kitab Taurat:
a)
Perintah
mengesakan Allah SWT.
b)
Larangan
membuat dan menyembah patung berhala.
c)
Larangan
menyebut Nama Allah SWT. Dengan sia-sia.
d)
Perintah
mensucikan hari Sabtu.
e)
Perintah
menghormati ayah dan ibu.
f)
Larangan
membunuh sesama manusia.
g)
Larangan
berbuat zina.
h)
Larangan
mencuri.
i)
Larangan
menjadi saksi palsu.
j)
Larangan
mengambil istri orang lain.
2.
Kitab
Zabur
Juga ada yang menyebut Mazmur maupun Paska.
Diturunkan kepada Nabi Dawud AS (=David) pada
abad ke 10 SM untuk Bani Israil dan
berbahasa Qibthi.
“Sesungguhnya Kami telah memberikan
wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi
yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim,
Ismail, Ishak, Ya’kub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman.
Dan Kami berikan Zabur kepada Daud.” (QS. An-Nisaa: 163)
“Jika mereka mendustakan kamu,maka
sesungguhnya rasul-rasul sebelum kamupun telah didustakan, mereka membawa
mukjizat-mukjizat yang nyata, Zabur dan kitab yang memberi penjelasan yang
sempurna.(QS. Al-Baqarah: 184)
“Dan sungguh telah Kami tulis
didalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Laut Mahfuz, bahwasanya bumi dipusakai
hamba-hambaKu yang saleh. (QS. Al anbiyaa: 105)
“Dan Tuhanmu lebih mengetahui siapa
yang yang (ada) di langit dan di bumi. Dan sesungguhnya telah Kami lebihkan
sebagian nabi-nabi itu atas (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Daud.” (QS.
Al Israa’: 55)
Kandungan kitab Zabur:
a.
Do’a
b.
Dzikir
c.
Nasihat
d.
Hikmah
e.
Menyeru
kepada ketauhidan
f.
Tidak
berisi syari’at.
3.
Kitab
Injil
Ada yang menamakan Bibel maupun Alkitab. Diturunkan
kepada Nabi Isa AS= Yesus Kristus pada awal abad
ke 1 M untuk Bani Israil dan berbahasa Suryani.
“Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu
dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan
menurunkan Taurat dan Injil,” (QS. Ali Imran : 3)
“Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi
Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya,
yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang
didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan
kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta
pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al Maidah : 46)
“Muhammad itu adalah utusan Allah dan
orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir,
tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari
karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka
dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat
mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas
itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di
atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah
hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang
mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal
yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al Fath : 29)
“Dan Allah akan mengajarkan
kepadanya Al-Kitab, Hikmah, Taurat, dan Injil”. QS. Al-Imran: 48)
Kandungan kitab Injil:
a.
Seruan
tauhid kepada Allah SWT.
b.
Ajaran
hidup zuhud dan menjauhi kerusakan terhadap dunia.
c.
Merevisi
sebagian hukum Taurat yang sudah tidak sesuai.
d.
Berita
tentang akan datangnya Nabi akhir zaman bernama Ahmad atau Muhammad.
4.
Al-Qur’an
“Kitab
(Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa”.
(QS. Al-Baqarah: 2)
“Sesungguhnya Kami menurunkannya
berupa Al-Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya” (QS Yusuf: 2)
“Maha suci Allahyang telah
menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi
peringatan kepada seluruh alam”. (QS. Al Furqaaan: 1)
“Dan sesungguhnya orang-orang kafir itu
benar-benar hampir menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka, tatkala mereka
mendengar Al Quran dan mereka berkata: “Sesungguhnya ia (Muhammad) benar-benar
orang yang gila.” Dan Al Quran itu tidak lain hanyalah peringatan bagi seluruh umat.” (QS. Al
Qalam :51-52)
“Apakah (orang-orang kafir itu sama dengan)
orang-orang yang ada mempunyai bukti yang nyata (Al Quran) dari Tuhannya, dan
diikuti pula oleh seorang saksi (Muhammad) dari Allah dan sebelum Al Quran itu
telah ada Kitab Musa yang menjadi pedoman dan rahmat? Mereka itu beriman kepada
Al Quran. Dan barangsiapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan
sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al Quran, maka nerakalah tempat yang
diancamkan baginya, karena itu janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al Quran itu.
Sesungguhnya (Al Quran) itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia
tidak beriman.” (QS. Huud:17)
“Tidaklah mungkin Al Quran ini dibuat oleh
selain Allah; akan tetapi (Al Quran itu) membenarkan kitab-kitab yang
sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya, tidak ada
keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan semesta alam.” (QS. Yunus : 37)
“Dan jikalau Kami jadikan Al Quran itu suatu
bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka mengatakan: “Mengapa tidak
dijelaskan ayat-ayatnya?” Apakah (patut Al Quran) dalam bahasa asing sedang
(rasul adalah orang) Arab? Katakanlah: “Al Quran itu adalah petunjuk dan
penawar bagi orang-orang mukmin. Dan orang-orang yang tidak beriman pada
telinga mereka ada sumbatan, sedang Al Quran itu suatu kegelapan bagi mereka.
Mereka itu adalah (seperti) yang dipanggil dari tempat yang jauh.” (QS.
Fushshilat : 44).
Nama
Lain Al-Qur’an:
v Al-Kitab (Buku)
v Al-Furqan (Pembeda be nar salah)
v Adz-Dzikr (Pemberi peringatan)
v Al-Mau'idhah (Pelajaran/nasihat)
v Al-Hukm (Peraturan/hukum)
v Al-Hikmah (Kebijaksanaan)
v Asy-Syifa' (Obat/penyembuh)
v Al-Huda (Petunjuk)
v At-Tanzil (Yang diturunkan)
v Ar-Rahmat (Karunia)
v Ar-Ruh (Ruh)
v Al-Bayan (Penerang)
v Al-Kalam (Ucapan/firman)
v Al-Busyra (Kabar gembira)
v An-Nur (Cahaya)
v Al-Basha'ir (Pedoman)
v Al-Balagh (Penyampaian/kabar)
v Al-Qaul (Perkataan/ucapan)
“AL-QUR’AN” adalah WAHYU-WAHYU ALLAH
yang diturunkan kepada NABI MUHAMMAD SAW, baik yang disampaikan dengan
perantara MALAIKAT JIBRIL, maupun yang diterima langsung melalui ISARAT.
Al-Qur’an Diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW (=Ahmad) pada abad 7 M
mulai 6 Agustus 610 M untuk pedoman seluruh manusia dan
berbahasa Arab.
Artinya:
“Kami menceriterakan kepadamu kisah
yang paling baik dengan mewahyukan Al Qur’an ini kepadamu, dan sesungguhnya
kamu sebelum (Kami mewahyukan) nya adalah termasuk orang-orang yang belum
mengetahui”. (QS. Yusuf:
3)
Dan Rasulullah pula bersabda seperti
apa yang di firmankan oleh Allah SWT. Artinya: “atas engkau
membaca al-Quran adalah cahaya bagimu dibumi dan simpananmu dilangit.”(HR.
Ibn Majah)
2.2.2
Iman kepada Rasul-Rasul Allah
Iman kepada Rasul Allah termasuk
rukun iman yang keempat dari enam rukun yang wajib diimani oleh setiap umat
Islam. Yang dimaksud iman kepada para rasul ialah meyakini dengan sepenuh hati
bahwa para rasul adalah orang-orang yang telah dipilih oleh Allah swt. untuk
menerima wahyu dariNya untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia agar
dijadikan pedoman hidup demi memperoleh kebahagiaan di dunia dan di
akhirat. Menurut Imam Baidhawi,
Rasul adalah orang yang diutus Allah
swt. dengan syari’at yang baru untuk menyeru manusia kepadaNya. Sedangkan nabi
adalah orang yang diutus Allah swt. untuk menetapkan (menjalankan) syari’at
rasul-rasul sebelumnya. Sebagai contoh bahwa nabi Musa adalah nabi sekaligus
rasul. Tetapi nabi Harun hanyalah nabi, sebab ia tidak diberikan syari’at yang
baru. Ia hanya melanjutkan atau membantu menyebarkan syari’at yang dibawa nabi
Musa AS.
Iman
kepada Rasul Allah merupakan rukun iman yang keempat. Karena merupakan rukun
iman yang keempat, bagi setiap muslim wajib untuk mengetahui dan mengimani 25
Nabi dan Rasul tersebut. Nabi adalah manusia terpilih untuk menerima wahyu dari
Allah. Lalu apa perbedaan Nabi dan Rasul? Nabi menerima wahyu untuk dirinya
sendiri, sedangkan Rasul menerima wahyu dan memiliki tugas untuk
menyampaikannya pada seluruh umat di dunia.
JUMLAH RASUL ALLAH SWT, DAN YANG
TERMASUK ULUL AZMI
Nabi
adalah orang yang mendapat wahyu dari Allah untuk dirinya sendiri tanpa
berkewajiban menyampaikan kepada orang lain. Rasul adalah orang yang menerima
wahyu yang selain untuk dirinya juga berkewajiban meyampaikan kepada orang
lain. Jumlah nabi dan rasul itu banyak sekali, menurut hadist
riwayat Ahmad jumlah nabi ada 124.000 orang, sedangkan jumlah rasul 315 orang,
akan tetapi yang tercantum dalam Al Qur’an yang wajib diimani sebanyak 25
orang. Dan Sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang Rasul sebelum
kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka
ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. tidak dapat bagi seorang Rasul
membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah; Maka apabila telah
datang perintah Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. dan ketika itu
rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.( QS. Al-Mukmin : 78 )
Jumlah rasul yang diabadikan Allah
dalam AlQur’an ada 25 orang. Delapan belas nama diantara mereka disebutkan
dalam Surah Al-An’am ayat 83-86 dan selebihnya disebutkan dalam surat-surat
yang lain. Dua puluh lima rasul tersebut adalah sebagai berikut:
1Adam
as 11.Yusuf
as 21.Sulaiman
as
2.Idris
as 12.Ayub 22.Zakariya
as
3.Nuh
as 13.Zulkifli
as 23.Yahya
as
4.Hud
as 14.Syu’aib
as 24.Isa
as
5.Saleh
as 15.Yunus
as 25.Muhammad
saw
6.Ibrahim
as 16.Musa
as
7.Luth
as 17.Harun
as
8.Ismail
as 18.Ilyas
as
9.Ishak
as 19.Ilyasa
as
10.Ya’kub
as 20.
Daud
as
Rasul ulul azmi adalah rasul-rasul
yang memiliki keteguhan hati dan kesabaran luar biasa dalam menghadapi halangan
dan rintangan ketika melaksanakan perintah Allah SWT, yaitu menyampaikan wahyu
Allah SWT kepada ummatnya. Hal ini berdasarjan firman Allah SWT dalam surat Al
Ahqaaf ayat 35.
Artinya : “Maka bersabarlah kamu
seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari Rasul-rasul telah
bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka. pada hari
mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak
tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang hari. (inilah) suatu pelajaran
yang cukup, Maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik.”
Rasul-rasul yang termasuk ulul azmi
ada 5 orang rasul, mereka adalah :
1.
Nabi
Nuh a.s.
2.
Nabi
Ibrahim a.s.
3.
Nabi
Musa a.s.
4.
Nabi
Isa a.s.
5.
Nabi
Muhammad SAW.
Allah SWT mewajibkan atas setiap
orang beriman supaya beriman kepada semua rasul yang diutus-Nya tanpa
membeda-bedakan antara satu rasul dan rasul lainnya. Apabila seseorang beriman
kepada sebagian rasul, tetapi menolak sebagian lainnya atau dengan kata lain
membeda-bedakan rasul Allah tersebut, orang tersebut bisa dikatakan kafir.
Allah SWT berfirman :
Artinya : “ sesungguhnya
orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud
memperbedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan
mengatakan, ‘kami beriman kepada yang sebagian dan kami kafir terhadap sebagian
(yang lain)’, serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah)
diantara yang demikian, (iman atau kafir) merekalah orang-orang ynag kafir
sebenar –benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu
siksaan yang menghinakan” (Q.S. An-Nisa’ [4]:150)
RASUL DAN MUKJIZAT
Mukjizat mempunyai arti dan peranan
yang sangat penting bagi rasul dalam melaksanakan tugas kerasulannya. Mukjizat
memiliki dua fungsi pokok yaitu :
Sebagai bukti bahwa orang yang
memilikinya adalah benar-benar utusan Allah SWT. Sebagai senjata untuk
menghadapi musuh-musuh yang menentangnya. Mukjizat adalah peristiwa ajaib yang
sukar dijangkau oleh akal kemampuan manusia. Mukjizat dapat dibedakan menjadi
empat macam yaitu :
- Mukjizat
kauniyah adalah mukjizat yang berkaitan dengan peristiwa alam, seperti
dibelahnya bulan menjadi dua oleh Nabi Muhammad SAW dan dibelahnya Laut
Merah oleh Nabi Musa as dengan tongkat.
- Mukjizat
syakhsiyyah adalah mukjizat yang keluar dari tubuh seorang nabi dan rasul,
seperti air yang keluar dari celah-celah jari Rasulullah SAW, cahaya bulan
yang memancar dari tangan Nabi Musa as serta penyembuhan penyakit buta dan
kusta oleh Nabi Isa as.
- Mukjizat
salbiyyah adalah mukjizat yang membuat sesuatu tidak berdaya seperti
ketika Nabi Ibrahim as dibakar oleh Raja Namrud, akan tetapi api tidak
mampu membakarnya.
- Mukjizat
aqliyyah adalah mukjizat yang rasional atau masuk akal. Contoh
satu-satunya adalah Al Qur’an.
TUGAS
RASUL
Tugas pokok yang diberikan Allah SWT
kepada para nabi dan rasul sejak dari Nabi Adam AS sampai dengan Nabi Muhammad
SAW adalah :
1.
Memberi
kabar gembira bagi orang-orang yang mentaati risalah-Nya.
2.
Membimbing
umatnya ke jalan yang benar sehingga memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan
akherat.
3.
Memberi
peringatan kepada orang-orang yang mengingkari-nya Mengajak umatnya untuk
menyembah hanya kepada Allah ( ajaran Tauhid )
4.
Menyampaikan
amanat dari Allah.
5.
Memberi
peringatan kepada umat manusia.
6.
Memberikan
kabar gembira dan peringatan.
7.
Membawa
petunjuk dan agama yang benar.
8.
Menjadi
teladan hidup bagi umat manusia
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Iman kepada kitab-kitab Allah ialah
kita diwajibkan meyakini serta percaya dalam hati bahwa Allah telah menurunkan
kitab-kitab-Nya kepada rasul-rasul-Nya untuk disampaikan kepada umat-umat-Nya
yang dijadikan sebagai pedoman hidup, yang isinya berupa suruhan, larangan
serta beberapa hukum yang menjadi petunjuk bagi umat manusia. Hukum beriman
kepada kitab Allah adalah wajib. Kitab-kitab yang telah diturunkan Allah kepada
para nabi dan rasul-Nya yang wajib diketahui oleh umat Islam, adalah :
1.
Kitab
Taurat, yang diturunkan
kepada nabi Musa a.s kira-kira pada abad ke-12 SM didaerah israil dan Mesir.
2.
Kitab
zabur, yang diturunkan
kepada nabi Daud a.s. kira-kira pada abad ke-10 SM di daerah Israil
3.
Kitab
Injil, diturunkan kepada Nabi Isa
a.s. pada permulaan abad pertama di daerah Yerussalem
4.
Kitab
Al-Quran, yang diturunkan kepda Nabi
Muhammad SAW pada abad ke-6 M di daerah Mekah dan di Mekah.
Iman kepada rasul-rasul allah
ialah mempercayai bahwa Allah telah memilih diantara manusia, beberapa orang
rasul-Nya untuk menyampaikan syariat kepada hamba-hamba-Nya dan pengangkatan
itu dilakukan dengan wahyu.
Dari sekian banyak rasul dan nabi,
hanya 25 orang yang disebutkan dalam al-qur’an, sehingga para rasul dan nabi
yang wajib kita ketahui hanya 25 orang. Di antara kedua puluh lima rasul
tersebut, ada yang disebut Ulul Azmi, yang artinya rasul-rasul yang
mempunyai keteguhan hati yang tak pernah goyah dan mempunyai ketabahan yang
luar biasa, kesabaran yang tak ada batasnya. Nabi yang mendapat julukan Ulul
Azmi adalah :
1.
Nabi
Nuh a.s.
2.
Nabi
Ibrahim a.s.
3.
Nabi
Musa a.s.
4.
Nabi
Isa a.s.
5.
Nabi
Muhammad SAW.