jam

Kamis, 23 Juli 2020

MAKALAH IMAN KEPADA KITAB DAN RASUL ALLAH


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
            Tujuan Allah menciptakan manusia adalah untuk mengabdikan diri kepada-Nya, Allah menyatakan  dalam beberapa firmannya bahwa manusia dikirim ke bumi ini dengan tujuan untuk menjadi khalifah-Nya, untuk mengemban amanat-Nya, dan untuk memenuhi janji dengan-Nya. Maka haruslah ada aturan untuk mengabdikan diri. Tanpa aturan mustahil pengabdian diri dapat dilaksanakan. Dalam aturan ini haruslah datangnya dari Allah sendiri. Sebab manusia mustahil manusia tidak akan dapat membuat aturan tersebut yang sesuai dengan keinginan Allah. Karena manusia tidaklah mungkin dapat mengetahui apa yang diinginkan Allah. Jangankan keinginan Allah, keinginan manusia yang lain saja tidak dapat diketahui oleh manusia. Karena itulah Allah yang Maha Tahu mengirimkan aturan kepada manusia dalam bentuk kitab suci dengan perantara rasul-Nya. Oleh karenanya, manusia harus beriman kepada kitab suci dan juga kepada Rasul Allah. Maka dalam makalah ini akan mencoba menyajikan dan menjelaskan beberapa hal yang berkaitan tentang Iman kepada kitab yang merupakan Rukun Iman yang ketiga dan juga tentang Iman kepada Rasul yang merupakan rukun Iman yang ke-empat.
1.2  Rumusan Masalah  
            Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya yaitu :
1.          Apa pengertian Iman kepada Kitab dan Rasul Allah?
2.          Bagaimana Iman kepada Kitab dan Rasul Allah?
1.3  Tujuan
            Tujuan pembuatan makalah ini diantaranya :
1.          Mengetahui pengertian Iman kepada Kitab dan Rasul-rasul Allah
2.          Dapat memahami tentang Iman kepada Kitab dan Rasul-rasul Allah




BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Iman kepada Kitab dan Rasul Allah SWT
             Menurut bahasa Iman adalah percaya dan membenarkan. Sedangkan menurut istilah iman adalah kepercayaan yang diyakini kebenarannya dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan amal perbuatan. Iman dan akidah bukan hanya sekedar percaya dalam hati kepada rukun iman, tetapi mesti diwujudkan dalam bentuk amalan dan perbuatan bagi setiap umat Islam.
            Menurut bahasa kata kitab memiliki dua pengertian, yaitu perintah dan tulisan. Sehingga kitab dapat diartikan sebagai kumpulan wahyu Allah yang diturunkan kepada para Nabi dan Rasul yang berisi pedoman hidup bagi umat-Nya serta telah dibukukan seperti yang kita kenal di zaman kita sekarang ini. Kemudian iman kepada kitab-kitab Allah ialah kita diwajibkan meyakini serta percaya dalam hati bahwa Allah telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada rasul-rasul-Nya untuk disampaikan kepada umat-umat-Nya yang dijadikan sebagai pedoman hidup, yang isinya berupa suruhan, larangan serta beberapa hukum yang menjadi petunjuk bagi umat manusia. Hukum beriman kepada kitab Allah adalah wajib.
            Nabi dalam bahasa Arab berasal dari kata “naba.” Dinamakan nabi karena mereka adalah orang yang menceritakan suatu berita dan mereka adalah orang yang diberitahu beritanya ( lewat wahyu). Adapun kata rasul secara bahasa berasal dari kata “irsal” yang bermakna membimbing atau memberi arahan. Definisi secara syar’i yang masyhur, nabi adalah orang yang mendapatkan wahyu, namun tidak diperintahkan untuk menyampaikan, sedangkan rasul adalah orang yang mendapatkan wahyu dalam syariat dan diperintahkan untuk menyampaikannya. Iman kepada rasul-rasul allah ialah mempercayai bahwa Allah telah memilih diantara manusia, beberapa orang rasul-Nya untuk menyampaikan syariat kepada hamba-hamba-Nya dan pengangkatan itu dilakukan dengan wahyu. Rasul-rasul seluruhnya terdiri dari laki-laki, Allah tidak pernah mengangkat seorang wanita, baik menjadi Nabi ataupun Rasul. Diantara rasul ada yang diberi tugas hanya untuk bangsa tertentu saja dan ada yang untuk seluruh baangsa-bangsa, sehingga tidak ada satu golonganpun  umat yang lalu, yang tidak dikaruniai utusan allah.
2.2  Iman kepada Kitab dan Rasul Allah SWT
2.2.1      Pengertian kitab-kitab Allah SWT,
            Rukun iman yang ketiga adalah iman kepada kitab Allah SWT. Arti kata kitab adalah tulisan atau yang ditulis, berasal dari kata “kataba” yang berarti menulis. Dalam bahasa Indonesia kitab diartikan buku. Adapun yang dimaksud kitab di sini adalah kitab suci.

            Ada dua jenis kitab suci:
a)    Kitab suci samawi, yakni kitab suci yang bersumber dari wahyu Allah SWT. dan biasa disebut Kitabullah (Kitab Allah SWT.). Ada yang berwujud Kitab dan ada yang berwujud Shahifah atauShuhuf.
b)    Kitab suci ardhi, yakni kitab suci yang tidak bersumber dari wahyu Allah SWT. melainkan bersumber dari hasil perenungan dan budi daya akal manusia sendiri.
            Adapun pengertian Kitabullah adalah kalam atau firman Allah SWT.  yang diwahyukan melalui malaikat Jibril kepada Nabi dan Rasul-Nya yang mengandung perintah dan larangan sebagai pedoman hidup bagi ummat manusia dan jumlah kitabullah ada 144 kitab,dan yang wajib diimani ada 4.
            2.2.1.1  Kitab-kitab yang wajib diimani
            Kitab-kitab yang wajib diimani ada empat(4) yaitu :
a.    Kitab Zabur , diturunkan pada Nabi Daud.
b.    Kitab Taurat , diturunkan kepada Nabi Musa.
c.    Kitab Injil ,diturunkan kepada Nabi Isa.
d.    Kitab Al-Qur’an ,diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.
            2.2.1.2 Pengertian iman kepada kitab-kitab Allah,
            Yang dimaksud dengan iman kepada kitab-kitab Allah SWT. Yaitu meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada para Nabi dan Rasul yang berisi wahyu Allah SWT berupa perintah dan larangan untuk disampaikan kepada umat manusia agar digunakan sebagai pedoman hidup di dunia.
2.2.1.3  Dalil Naqli Dan Aqli Terkait Dengan Iman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT
1)    Dalil Naqli 
وَٱلَّذِينَ يُؤۡمِنُونَ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيۡكَ وَمَآ أُنزِلَ مِن قَبۡلِكَ وَبِٱلۡأٓخِرَةِ هُمۡ يُوقِنُونَ
            Artinya:
                        “Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur’an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat”. (QS. Al-Baqarah:4).
            Artinya:
                        “ Beritahukan aku tentang Iman “. Lalu beliau bersabda: “ Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk “, (HR. Muslim). (dikutip dari himpunan hadits Arba’in karya Imam An-Nawawi)
2)    Dalil Aqli   
                        Allah SWT Maha ‘Alimun= Tahu bahwa manusia adalah makhluk yang dha’if= lemah. Sedangkan Allah SWT adalah Tuhan yang Maha Rahman = Pengasih dan Maha Rahim= Penyayang. Atas hal itulah Allah SWT berkehendak memberikan bimbingan kepada manusia agar tetap menjadi makhluk paling mulia di sisi-Nya dengan memberikan pedoman berupa kitab suci lengkap dengan uswah hasanah (contoh tauladan) yang berupa seorang Nabi dan Rasul.
 2.2.1.4  Nama-Nama Kitab Allah SWT
  1. Kitab Taurat
            Ada yang menyebutnya Thoret atau Thora. Diturunkan kepada  Nabi Musa AS (=Moses) abad ke 15 SM untuk Bani Israil dan berbahasa Ibrani.
            “Dan (ingatlah) ketika kami berikan kepada Musa Al-Kitab (Taurat) dan keterangan yang membedakan antara yang benar dan yang salah, agar kamu mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah: 53).
            “Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil,” (QS. Ali Imran : 3).
            “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya.Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.” (QS. Al Maidah : 44).
            “Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al Maidah : 46)
            “Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab, Hikmah, Taurat dan Injil.” (QS. Ali Imran : 48).

            Kandungan kitab Taurat:
a)     Perintah mengesakan Allah SWT.
b)    Larangan membuat dan menyembah patung berhala.
c)     Larangan menyebut Nama Allah SWT. Dengan sia-sia.
d)    Perintah mensucikan hari Sabtu.
e)     Perintah menghormati ayah dan ibu.
f)     Larangan membunuh sesama manusia.
g)    Larangan berbuat zina.
h)    Larangan mencuri.
i)      Larangan menjadi saksi palsu.
j)      Larangan mengambil istri orang lain.

2.     Kitab Zabur
            Juga ada yang menyebut Mazmur maupun Paska. Diturunkan kepada  Nabi Dawud AS (=David) pada abad ke 10 SM untuk Bani Israil dan berbahasa Qibthi.
            “Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Ya’kub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud.” (QS. An-Nisaa: 163)
            “Jika mereka mendustakan kamu,maka sesungguhnya rasul-rasul sebelum kamupun telah didustakan, mereka membawa mukjizat-mukjizat yang nyata, Zabur dan kitab yang memberi penjelasan yang sempurna.(QS. Al-Baqarah: 184)
            “Dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Laut Mahfuz, bahwasanya bumi dipusakai hamba-hambaKu yang saleh. (QS. Al anbiyaa: 105)
            “Dan Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang yang (ada) di langit dan di bumi. Dan sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Daud.” (QS. Al Israa’: 55)
            Kandungan kitab Zabur:
a.      Do’a
b.     Dzikir
c.      Nasihat
d.     Hikmah
e.      Menyeru kepada ketauhidan
f.      Tidak berisi syari’at.




3.     Kitab Injil
            Ada yang menamakan Bibel maupun Alkitab. Diturunkan kepada  Nabi Isa AS= Yesus Kristus pada awal abad ke M untuk Bani Israil dan berbahasa Suryani.   
            “Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil,” (QS. Ali Imran : 3)
            “Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al Maidah : 46)    
            “Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al Fath : 29)
            “Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al-Kitab, Hikmah, Taurat, dan Injil”. QS. Al-Imran: 48)
            Kandungan kitab Injil:
a.      Seruan tauhid kepada Allah SWT.
b.     Ajaran hidup zuhud dan menjauhi kerusakan terhadap dunia.
c.      Merevisi sebagian hukum Taurat yang sudah tidak sesuai.
d.     Berita tentang akan datangnya Nabi akhir zaman bernama Ahmad atau Muhammad.

4.     Al-Qur’an 
            Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa”. (QS. Al-Baqarah: 2)
            “Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al-Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya” (QS Yusuf: 2)
            “Maha suci Allahyang telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam”. (QS. Al Furqaaan: 1)
            “Dan sesungguhnya orang-orang kafir itu benar-benar hampir menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka, tatkala mereka mendengar Al Quran dan mereka berkata: “Sesungguhnya ia (Muhammad) benar-benar orang yang gila.” Dan Al Quran itu tidak lain hanyalah peringatan bagi seluruh umat.” (QS. Al Qalam :51-52)
            “Apakah (orang-orang kafir itu sama dengan) orang-orang yang ada mempunyai bukti yang nyata (Al Quran) dari Tuhannya, dan diikuti pula oleh seorang saksi (Muhammad) dari Allah dan sebelum Al Quran itu telah ada Kitab Musa yang menjadi pedoman dan rahmat? Mereka itu beriman kepada Al Quran. Dan barangsiapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al Quran, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya, karena itu janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al Quran itu. Sesungguhnya (Al Quran) itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman.” (QS. Huud:17)
            “Tidaklah mungkin Al Quran ini dibuat oleh selain Allah; akan tetapi (Al Quran itu) membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya, tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan semesta alam.” (QS. Yunus : 37)
            “Dan jikalau Kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka mengatakan: “Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?” Apakah (patut Al Quran) dalam bahasa asing sedang (rasul adalah orang) Arab? Katakanlah: “Al Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al Quran itu suatu kegelapan bagi mereka. Mereka itu adalah (seperti) yang dipanggil dari tempat yang jauh.” (QS. Fushshilat : 44).
Nama Lain Al-Qur’an: 
v Al-Kitab (Buku)
v Al-Furqan (Pembeda be nar salah)
v Adz-Dzikr (Pemberi peringatan)
v Al-Mau'idhah (Pelajaran/nasihat)
v Al-Hukm (Peraturan/hukum)
v Al-Hikmah (Kebijaksanaan)
v Asy-Syifa' (Obat/penyembuh)
v Al-Huda (Petunjuk)
v At-Tanzil (Yang diturunkan)
v Ar-Rahmat (Karunia)
v Ar-Ruh (Ruh)
v Al-Bayan (Penerang)
v Al-Kalam (Ucapan/firman)
v Al-Busyra (Kabar gembira)
v An-Nur (Cahaya)
v Al-Basha'ir (Pedoman)
v Al-Balagh (Penyampaian/kabar)
v Al-Qaul (Perkataan/ucapan)
            “AL-QUR’AN” adalah WAHYU-WAHYU ALLAH yang diturunkan kepada NABI MUHAMMAD SAW, baik yang disampaikan dengan perantara MALAIKAT JIBRIL, maupun yang diterima langsung melalui ISARAT.
            Al-Qur’an Diturunkan kepada  Nabi Muhammad SAW (=Ahmad) pada abad 7 M mulai 6 Agustus 610 M untuk pedoman seluruh manusia dan berbahasa Arab.
Artinya:
            “Kami menceriterakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al Qur’an ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum (Kami mewahyukan) nya adalah termasuk orang-orang yang belum mengetahui”. (QS. Yusuf: 3)
            Dan Rasulullah pula bersabda seperti apa yang di firmankan oleh Allah SWT. Artinya: “atas engkau membaca al-Quran adalah cahaya bagimu dibumi dan simpananmu dilangit.”(HR. Ibn Majah)
       
2.2.2 Iman kepada Rasul-Rasul Allah
            Iman kepada Rasul Allah termasuk rukun iman yang keempat dari enam rukun yang wajib diimani oleh setiap umat Islam. Yang dimaksud iman kepada para rasul ialah meyakini dengan sepenuh hati bahwa para rasul adalah orang-orang yang telah dipilih oleh Allah swt. untuk menerima wahyu dariNya untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia agar dijadikan pedoman hidup demi memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Menurut Imam Baidhawi,
            Rasul adalah orang yang diutus Allah swt. dengan syari’at yang baru untuk menyeru manusia kepadaNya. Sedangkan nabi adalah orang yang diutus Allah swt. untuk menetapkan (menjalankan) syari’at rasul-rasul sebelumnya. Sebagai contoh bahwa nabi Musa adalah nabi sekaligus rasul. Tetapi nabi Harun hanyalah nabi, sebab ia tidak diberikan syari’at yang baru. Ia hanya melanjutkan atau membantu menyebarkan syari’at yang dibawa nabi Musa AS.
           Iman kepada Rasul Allah merupakan rukun iman yang keempat. Karena merupakan rukun iman yang keempat, bagi setiap muslim wajib untuk mengetahui dan mengimani 25 Nabi dan Rasul tersebut. Nabi adalah manusia terpilih untuk menerima wahyu dari Allah. Lalu apa perbedaan Nabi dan Rasul? Nabi menerima wahyu untuk dirinya sendiri, sedangkan Rasul menerima wahyu dan memiliki tugas untuk menyampaikannya pada seluruh umat di dunia.

            JUMLAH RASUL ALLAH SWT, DAN YANG TERMASUK ULUL AZMI
            Nabi adalah orang yang mendapat wahyu dari Allah untuk dirinya sendiri tanpa berkewajiban menyampaikan kepada orang lain. Rasul adalah orang yang menerima wahyu yang selain untuk dirinya juga berkewajiban meyampaikan kepada orang lain.  Jumlah nabi dan rasul itu banyak sekali, menurut hadist riwayat Ahmad jumlah nabi ada 124.000 orang, sedangkan jumlah rasul 315 orang, akan tetapi yang tercantum dalam Al Qur’an yang wajib diimani sebanyak 25 orang.  Dan Sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang Rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. tidak dapat bagi seorang Rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah; Maka apabila telah datang perintah Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.( QS. Al-Mukmin : 78 )
            Jumlah rasul yang diabadikan Allah dalam AlQur’an ada 25 orang. Delapan belas nama diantara mereka disebutkan dalam Surah Al-An’am ayat 83-86 dan selebihnya disebutkan dalam surat-surat yang lain. Dua puluh lima rasul tersebut adalah sebagai berikut:
1Adam as                    11.Yusuf as                             21.Sulaiman as
2.Idris as                     12.Ayub                                     22.Zakariya as
3.Nuh as                      13.Zulkifli as                             23.Yahya as
4.Hud as                      14.Syu’aib as                             24.Isa as
5.Saleh as                    15.Yunus as                               25.Muhammad saw
6.Ibrahim as                 16.Musa as                
7.Luth as                     17.Harun as                
8.Ismail as                   18.Ilyas as                  
9.Ishak as                    19.Ilyasa as                
10.Ya’kub as                20. Daud as               
            Rasul ulul azmi adalah rasul-rasul yang memiliki keteguhan hati dan kesabaran luar biasa dalam menghadapi halangan dan rintangan ketika melaksanakan perintah Allah SWT, yaitu menyampaikan wahyu Allah SWT kepada ummatnya. Hal ini berdasarjan firman Allah SWT dalam surat Al Ahqaaf ayat 35.
            Artinya : “Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari Rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka. pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang hari. (inilah) suatu pelajaran yang cukup, Maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik.”
            Rasul-rasul yang termasuk ulul azmi ada 5 orang rasul, mereka adalah :
1.          Nabi Nuh a.s.
2.          Nabi Ibrahim a.s.
3.          Nabi Musa a.s.
4.          Nabi Isa a.s.
5.          Nabi Muhammad SAW.
            Allah SWT mewajibkan atas setiap orang beriman supaya beriman kepada semua rasul yang diutus-Nya tanpa membeda-bedakan antara satu rasul dan rasul lainnya. Apabila seseorang beriman kepada sebagian rasul, tetapi menolak sebagian lainnya atau dengan kata lain membeda-bedakan rasul Allah tersebut, orang tersebut bisa dikatakan kafir. Allah SWT berfirman :
            Artinya : “ sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan, ‘kami beriman kepada yang sebagian dan kami kafir terhadap sebagian (yang lain)’, serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) diantara yang demikian, (iman atau kafir) merekalah orang-orang ynag kafir sebenar –benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu siksaan yang menghinakan” (Q.S. An-Nisa’ [4]:150)
            RASUL DAN MUKJIZAT
            Mukjizat mempunyai arti dan peranan yang sangat penting bagi rasul dalam melaksanakan tugas kerasulannya. Mukjizat memiliki dua fungsi pokok yaitu :
            Sebagai bukti bahwa orang yang memilikinya adalah benar-benar utusan Allah SWT. Sebagai senjata untuk menghadapi musuh-musuh yang menentangnya. Mukjizat adalah peristiwa ajaib yang sukar dijangkau oleh akal kemampuan manusia. Mukjizat dapat dibedakan menjadi empat macam yaitu :
  1. Mukjizat kauniyah adalah mukjizat yang berkaitan dengan peristiwa alam, seperti dibelahnya bulan menjadi dua oleh Nabi Muhammad SAW dan dibelahnya Laut Merah oleh Nabi Musa as dengan tongkat.
  2. Mukjizat syakhsiyyah adalah mukjizat yang keluar dari tubuh seorang nabi dan rasul, seperti air yang keluar dari celah-celah jari Rasulullah SAW, cahaya bulan yang memancar dari tangan Nabi Musa as serta penyembuhan penyakit buta dan kusta oleh Nabi Isa as.
  3. Mukjizat salbiyyah adalah mukjizat yang membuat sesuatu tidak berdaya seperti ketika Nabi Ibrahim as dibakar oleh Raja Namrud, akan tetapi api tidak mampu membakarnya.
  4. Mukjizat aqliyyah adalah mukjizat yang rasional atau masuk akal. Contoh satu-satunya adalah Al Qur’an.
           TUGAS RASUL
            Tugas pokok yang diberikan Allah SWT kepada para nabi dan rasul sejak dari Nabi Adam AS sampai dengan Nabi Muhammad SAW adalah :
1.   Memberi kabar gembira bagi orang-orang yang mentaati risalah-Nya.
2.   Membimbing umatnya ke jalan yang benar sehingga memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan akherat.
3.   Memberi peringatan kepada orang-orang yang mengingkari-nya Mengajak umatnya untuk menyembah hanya kepada Allah ( ajaran Tauhid )
4.   Menyampaikan amanat dari Allah.
5.   Memberi peringatan kepada umat manusia.
6.   Memberikan kabar gembira dan peringatan.
7.   Membawa petunjuk dan agama yang benar.
8.   Menjadi teladan hidup bagi umat manusia



BAB III
PENUTUP
3.1  KESIMPULAN
            Iman kepada kitab-kitab Allah ialah kita diwajibkan meyakini serta percaya dalam hati bahwa Allah telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada rasul-rasul-Nya untuk disampaikan kepada umat-umat-Nya yang dijadikan sebagai pedoman hidup, yang isinya berupa suruhan, larangan serta beberapa hukum yang menjadi petunjuk bagi umat manusia. Hukum beriman kepada kitab Allah adalah wajib. Kitab-kitab yang telah diturunkan Allah kepada para nabi dan rasul-Nya yang wajib diketahui oleh umat Islam, adalah :
1.          Kitab Taurat, yang diturunkan kepada nabi Musa a.s kira-kira pada abad ke-12 SM didaerah israil dan Mesir.
2.          Kitab zabur, yang diturunkan kepada nabi Daud a.s. kira-kira pada abad ke-10 SM di  daerah Israil
3.          Kitab Injil, diturunkan kepada Nabi Isa a.s. pada permulaan abad pertama di daerah Yerussalem
4.          Kitab Al-Quran, yang diturunkan kepda Nabi Muhammad SAW pada abad ke-6 M di daerah Mekah dan di Mekah.  
             Iman kepada rasul-rasul allah ialah mempercayai bahwa Allah telah memilih diantara manusia, beberapa orang rasul-Nya untuk menyampaikan syariat kepada hamba-hamba-Nya dan pengangkatan itu dilakukan dengan wahyu.
            Dari sekian banyak rasul dan nabi, hanya 25 orang yang disebutkan dalam al-qur’an, sehingga para rasul dan nabi yang wajib kita ketahui hanya 25 orang. Di antara kedua puluh lima rasul tersebut, ada yang disebut Ulul Azmi, yang artinya rasul-rasul yang mempunyai keteguhan hati yang tak pernah goyah dan mempunyai ketabahan yang luar biasa, kesabaran yang tak ada batasnya. Nabi yang mendapat julukan Ulul Azmi adalah :
1.          Nabi Nuh a.s.
2.          Nabi Ibrahim a.s.
3.          Nabi Musa a.s.
4.          Nabi Isa a.s.
5.          Nabi Muhammad SAW.